Contoh soal sosiologi kelas x semester 2

Categories:

Menjelajahi Konsep Sosial: Kumpulan Contoh Soal Sosiologi Kelas X Semester 2 Beserta Pembahasan Lengkap

Pendahuluan

Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji masyarakat, interaksi antarindividu, kelompok, serta berbagai fenomena sosial yang terjadi di dalamnya. Bagi siswa kelas X, semester 2 merupakan kelanjutan dari pemahaman dasar sosiologi yang telah dibangun di semester sebelumnya. Materi pada semester ini akan lebih mendalam membahas dinamika sosial, mulai dari bagaimana individu berinteraksi, membentuk kepribadian melalui sosialisasi, hingga memahami penyimpangan sosial dan upaya pengendaliannya.

Contoh soal sosiologi kelas x semester 2

Memahami konsep-konsep sosiologi tidak hanya memerlukan hafalan teori, tetapi juga kemampuan menganalisis fenomena sosial di sekitar kita. Oleh karena itu, latihan soal adalah salah satu metode paling efektif untuk menguji pemahaman, melatih kemampuan analisis, dan membiasakan diri dengan berbagai jenis pertanyaan. Artikel ini akan menyajikan kumpulan contoh soal sosiologi kelas X semester 2, baik pilihan ganda maupun esai, lengkap dengan pembahasan yang mendalam. Tujuannya adalah membantu siswa mempersiapkan diri secara optimal, memperkuat pemahaman materi, dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi penilaian.

Materi Pokok Sosiologi Kelas X Semester 2

Sebelum masuk ke contoh soal, mari kita ingatkan kembali materi-materi pokok yang umumnya diajarkan pada sosiologi kelas X semester 2:

  1. Bab 3: Interaksi Sosial

    • Pengertian, ciri-ciri, dan syarat interaksi sosial.
    • Bentuk-bentuk interaksi sosial (asosiatif dan disosiatif).
    • Faktor-faktor pendorong interaksi sosial (imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati, motivasi).
  2. Bab 4: Sosialisasi

    • Pengertian dan tujuan sosialisasi.
    • Pola sosialisasi (represif dan partisipatoris).
    • Agen-agen sosialisasi (keluarga, sekolah, kelompok bermain/teman sebaya, media massa, lingkungan kerja).
    • Tipe kepribadian hasil sosialisasi.
  3. Bab 5: Penyimpangan Sosial

    • Pengertian dan ciri-ciri perilaku menyimpang.
    • Jenis-jenis penyimpangan sosial (primer, sekunder, individu, kelompok).
    • Teori-teori penyimpangan sosial (labeling, anomie, differential association, kontrol sosial).
    • Faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial.
  4. Bab 6: Pengendalian Sosial

    • Pengertian dan tujuan pengendalian sosial.
    • Sifat-sifat pengendalian sosial (preventif, represif, kuratif).
    • Bentuk-bentuk pengendalian sosial (formal dan informal).
    • Lembaga-lembaga pengendalian sosial (polisi, pengadilan, adat, tokoh masyarakat).

Dengan memahami cakupan materi ini, kita dapat menyusun soal-soal yang representatif dan relevan.

I. Contoh Soal Pilihan Ganda Beserta Pembahasan

A. Materi Interaksi Sosial

  1. Proses sosial yang terjadi ketika dua individu atau lebih saling berhubungan dan saling memengaruhi satu sama lain disebut…
    A. Sosialisasi
    B. Integrasi
    C. Interaksi Sosial
    D. Diferensiasi Sosial
    E. Stratifikasi Sosial

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah C. Interaksi Sosial.

    • Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok, yang saling memengaruhi satu sama lain. Ini adalah kunci dari semua proses sosial.
    • A. Sosialisasi adalah proses belajar nilai dan norma.
    • B. Integrasi adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat.
    • D. Diferensiasi Sosial adalah pengelompokan masyarakat secara horizontal.
    • E. Stratifikasi Sosial adalah pengelompokan masyarakat secara vertikal.
  2. Berikut ini yang bukan merupakan salah satu ciri-ciri interaksi sosial adalah…
    A. Jumlah pelaku lebih dari satu orang.
    B. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol.
    C. Memiliki tujuan tertentu.
    D. Terjadi secara acak tanpa rencana.
    E. Adanya dimensi waktu (masa lalu, sekarang, dan masa depan).

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah D. Terjadi secara acak tanpa rencana.

    • Interaksi sosial, meskipun kadang spontan, umumnya memiliki tujuan dan dilakukan dengan kesadaran. Ciri-ciri interaksi sosial meliputi:
      • Pelaku lebih dari satu orang.
      • Adanya komunikasi dua arah menggunakan simbol (bahasa, isyarat).
      • Ada tujuan yang ingin dicapai.
      • Ada dimensi waktu yang menentukan keberlangsungan interaksi.
  3. Ketika dua kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda saling bertemu dan masing-masing mempertahankan kebudayaannya tetapi menerima unsur-unsur baru dari kebudayaan lain tanpa menghilangkan identitas asli, proses ini disebut…
    A. Asimilasi
    B. Akulturasi
    C. Akomodasi
    D. Kooperasi
    E. Mediasi

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah B. Akulturasi.

    • Akulturasi adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan lain tanpa menghilangkan kebudayaan asli. Contohnya adalah masuknya musik pop ke Indonesia yang kemudian melahirkan genre musik pop Indonesia dengan sentuhan lokal.
    • A. Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan baru, di mana identitas asli dari salah satu atau kedua kebudayaan bisa hilang.
    • C. Akomodasi adalah upaya meredakan konflik.
    • D. Kooperasi adalah bentuk kerja sama.
    • E. Mediasi adalah bentuk akomodasi dengan bantuan pihak ketiga yang netral.
  4. Perhatikan contoh-contoh berikut:
    1) Pertandingan sepak bola antar sekolah.
    2) Perdebatan sengit antara dua kandidat pilkada.
    3) Demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah.
    4) Kerjasama antarwarga membersihkan lingkungan.
    5) Negosiasi antara pedagang dan pembeli di pasar.

    Contoh interaksi sosial disosiatif ditunjukkan oleh nomor…
    A. 1, 2, dan 3
    B. 1, 3, dan 5
    C. 2, 3, dan 4
    D. 2, 4, dan 5
    E. 3, 4, dan 5

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah A. 1, 2, dan 3.

    • Interaksi sosial disosiatif adalah interaksi yang mengarah pada perpecahan atau pertentangan. Bentuk-bentuknya meliputi persaingan (kompetisi), kontravensi, dan konflik.
      • 1) Pertandingan sepak bola adalah contoh persaingan.
      • 2) Perdebatan sengit adalah contoh kontravensi atau bisa juga mengarah ke konflik jika lebih intens.
      • 3) Demonstrasi buruh adalah contoh konflik.
    • Sedangkan 4) Kerjasama antarwarga dan 5) Negosiasi (bentuk akomodasi) adalah contoh interaksi sosial asosiatif (mengarah pada persatuan).
READ  Menguasai Matematika Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013: Panduan Lengkap Unduh Soal Latihan

B. Materi Sosialisasi

  1. Proses seumur hidup di mana individu mempelajari norma, nilai, kebiasaan, dan keterampilan sosial yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat disebut…
    A. Akulturasi
    B. Integrasi
    C. Sosialisasi
    D. Adaptasi
    E. Asimilasi

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah C. Sosialisasi.

    • Sosialisasi adalah proses penanaman nilai, norma, pengetahuan, dan keterampilan dari satu generasi ke generasi berikutnya agar individu dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat. Ini adalah proses fundamental dalam pembentukan kepribadian.
  2. Pola sosialisasi yang menekankan pada penggunaan hukuman fisik, ancaman, dan perintah satu arah dari orang tua kepada anak disebut pola sosialisasi…
    A. Partisipatoris
    B. Otoriter
    C. Represif
    D. Demokrasi
    E. Formal

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah C. Represif.

    • Pola sosialisasi represif bercirikan penekanan pada hukuman, kontrol ketat, komunikasi satu arah, dan kepatuhan mutlak. Anak cenderung menjadi penurut tetapi kurang inisiatif.
    • A. Pola sosialisasi partisipatoris adalah kebalikannya, menekankan dialog, penghargaan, dan partisipasi anak.
  3. Berikut ini yang merupakan agen sosialisasi primer adalah…
    A. Sekolah
    B. Media massa
    C. Kelompok teman sebaya
    D. Keluarga
    E. Lingkungan kerja

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah D. Keluarga.

    • Keluarga adalah agen sosialisasi primer karena merupakan lingkungan pertama dan utama bagi seorang individu untuk belajar dasar-dasar kehidupan sosial, nilai, norma, dan bahasa. Agen sosialisasi lainnya (sekolah, media massa, teman sebaya, lingkungan kerja) disebut agen sosialisasi sekunder.
  4. Salah satu tujuan utama dari proses sosialisasi adalah…
    A. Menciptakan konflik antarindividu.
    B. Membentuk individu yang anti-sosial.
    C. Mengembangkan potensi diri individu agar dapat berperan dalam masyarakat.
    D. Menghilangkan perbedaan antarindividu.
    E. Mendorong terjadinya penyimpangan sosial.

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah C. Mengembangkan potensi diri individu agar dapat berperan dalam masyarakat.

    • Sosialisasi bertujuan untuk membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma masyarakat, sehingga individu mampu berinteraksi, beradaptasi, dan berperan aktif dalam kehidupan sosial. Pilihan A, B, D, dan E jelas bertentangan dengan tujuan sosialisasi.

C. Materi Penyimpangan Sosial

  1. Perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat disebut…
    A. Integrasi Sosial
    B. Kohesi Sosial
    C. Mobilitas Sosial
    D. Penyimpangan Sosial
    E. Solidaritas Sosial

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah D. Penyimpangan Sosial.

    • Penyimpangan Sosial (deviasi) adalah perilaku individu atau kelompok yang tidak sejalan dengan norma dan nilai yang dianut oleh sebagian besar anggota masyarakat.
  2. Seorang siswa yang sekali-kali bolos sekolah karena diajak teman, tetapi tidak menjadikannya kebiasaan dan merasa bersalah, dapat dikategorikan sebagai penyimpangan…
    A. Sekunder
    B. Kelompok
    C. Individu
    D. Primer
    E. Subkultural

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah D. Primer.

    • Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara, tidak berulang, dan pelakunya masih dapat diterima oleh masyarakat. Pelaku biasanya masih mengakui kesalahannya dan merasa menyesal.
    • A. Penyimpangan sekunder adalah penyimpangan yang berulang, bersifat kronis, dan pelakunya cenderung dicap menyimpang oleh masyarakat.
  3. Teori penyimpangan sosial yang menyatakan bahwa perilaku menyimpang terjadi karena individu kehilangan arah atau pedoman hidup akibat ketidaksesuaian antara tujuan yang diharapkan masyarakat dengan cara-cara yang sah untuk mencapainya adalah teori…
    A. Labeling
    B. Differential Association
    C. Anomie (Merton)
    D. Kontrol Sosial
    E. Konflik

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah C. Anomie (Merton).

    • Teori Anomie (Robert K. Merton) menjelaskan bahwa anomie (keadaan tanpa norma atau kekacauan norma) muncul ketika ada kesenjangan antara tujuan budaya yang disahkan masyarakat (misalnya, kesuksesan finansial) dengan sarana institusional yang sah untuk mencapainya. Ini dapat menyebabkan individu mencari cara-cara menyimpang.
    • A. Teori Labeling (pelabelan) berfokus pada bagaimana masyarakat melabeli individu sebagai menyimpang.
    • B. Teori Differential Association (asosiasi diferensial) menyatakan bahwa perilaku menyimpang dipelajari melalui interaksi dengan kelompok yang menyimpang.
    • D. Teori Kontrol Sosial menekankan pada kekuatan ikatan sosial yang mencegah penyimpangan.
  4. Salah satu faktor sosiologis yang mendorong terjadinya penyimpangan sosial adalah…
    A. Ketidakmampuan individu mengendalikan emosi.
    B. Lemahnya sanksi atau penegakan hukum.
    C. Adanya genetik bawaan yang mendorong perilaku agresif.
    D. Lingkungan keluarga yang terlalu protektif.
    E. Tingkat pendidikan yang rendah.

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah B. Lemahnya sanksi atau penegakan hukum.

    • Lemahnya sanksi atau penegakan hukum adalah faktor sosiologis karena berkaitan dengan struktur sosial dan sistem kontrol yang berlaku di masyarakat. Jika sanksi tidak efektif, individu cenderung tidak takut untuk menyimpang.
    • A, C, D, dan E lebih condong ke faktor psikologis atau personal, meskipun bisa juga memiliki dampak sosial.
READ  Soal tematik kelas 2 tema 7 subtema 3

D. Materi Pengendalian Sosial

  1. Segala upaya yang dilakukan untuk mewujudkan ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat sehingga tercipta kondisi yang harmonis dan stabil disebut…
    A. Integrasi Sosial
    B. Stratifikasi Sosial
    C. Diferensiasi Sosial
    D. Pengendalian Sosial
    E. Mobilisasi Sosial

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah D. Pengendalian Sosial.

    • Pengendalian Sosial adalah mekanisme atau cara yang digunakan masyarakat untuk mengarahkan atau menertibkan anggotanya agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, sehingga terhindar dari perilaku menyimpang dan chaos.
  2. Contoh pengendalian sosial yang bersifat preventif adalah…
    A. Penangkapan pelaku kejahatan oleh polisi.
    B. Pemberian hukuman penjara kepada koruptor.
    C. Sosialisasi bahaya narkoba kepada remaja di sekolah.
    D. Pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran berat.
    E. Mediasi konflik antarwarga oleh tokoh masyarakat.

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah C. Sosialisasi bahaya narkoba kepada remaja di sekolah.

    • Pengendalian sosial preventif adalah upaya pencegahan yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan. Sosialisasi, pendidikan, dan penyuluhan adalah contoh-contohnya.
    • A, B, dan D adalah contoh pengendalian represif (dilakukan setelah penyimpangan terjadi).
    • E. Mediasi lebih ke arah kuratif atau penyelesaian masalah yang sudah ada.
  3. Lembaga pengendalian sosial yang memiliki wewenang untuk menegakkan hukum secara formal dan memiliki kekuatan memaksa adalah…
    A. Adat
    B. Tokoh Masyarakat
    C. Kepolisian
    D. Keluarga
    E. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah C. Kepolisian.

    • Kepolisian adalah salah satu lembaga pengendalian sosial formal yang memiliki perangkat hukum, struktur organisasi, dan wewenang untuk melakukan penegakan hukum serta tindakan represif.
    • A, B, D, dan E lebih condong ke lembaga pengendalian informal atau non-formal yang bekerja melalui norma moral, agama, atau tradisi.
  4. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri pengendalian sosial informal adalah…
    A. Dilakukan oleh lembaga resmi negara.
    B. Sanksinya jelas dan tertulis.
    C. Berlangsung secara tidak resmi dan tidak terlembaga.
    D. Bersifat memaksa dengan ancaman fisik.
    E. Menggunakan sistem peradilan yang baku.

    Pembahasan:
    Jawaban yang tepat adalah C. Berlangsung secara tidak resmi dan tidak terlembaga.

    • Pengendalian sosial informal adalah pengendalian yang tidak terlembaga secara formal, dilakukan oleh individu atau kelompok melalui teguran, cemoohan, gosip, atau adat istiadat. Sanksinya tidak tertulis dan biasanya berupa tekanan sosial atau pengucilan.

II. Contoh Soal Esai Beserta Pedoman Jawaban

A. Materi Interaksi Sosial

  1. Jelaskan perbedaan mendasar antara interaksi sosial asosiatif dan disosiatif, serta berikan masing-masing dua contoh konkret dalam kehidupan masyarakat sehari-hari!

    Pedoman Jawaban:

    • Perbedaan Mendasar:
      • Interaksi Asosiatif: Proses sosial yang mengarah pada kesatuan, kerja sama, dan peningkatan solidaritas. Tujuannya adalah mencapai tujuan bersama, menciptakan keteraturan, dan memperkuat ikatan sosial.
      • Interaksi Disosiatif: Proses sosial yang mengarah pada perpecahan, pertentangan, dan merenggangnya hubungan sosial. Tujuannya seringkali untuk mencapai kepentingan pribadi atau kelompok dengan mengalahkan pihak lain.
    • Contoh Interaksi Asosiatif:
      1. Kerja Sama (Kooperasi): Warga desa bergotong royong membangun jembatan kecil yang rusak untuk mempermudah akses.
      2. Akomodasi: Mediasi yang dilakukan oleh tokoh agama untuk mendamaikan dua keluarga yang berselisih paham mengenai batas tanah warisan.
      3. Asimilasi: Pernikahan antara dua orang dari suku yang berbeda, yang kemudian membaur dan menghasilkan kebudayaan keluarga yang baru, mencampurkan unsur-unsur dari kedua suku.
      4. Akulturasi: Masuknya genre musik K-Pop ke Indonesia yang kemudian banyak diadaptasi oleh musisi lokal dengan sentuhan bahasa dan gaya khas Indonesia, tanpa menghilangkan identitas musik pop Indonesia itu sendiri.
    • Contoh Interaksi Disosiatif:
      1. Persaingan (Kompetisi): Dua perusahaan transportasi online bersaing ketat untuk mendapatkan pangsa pasar terbesar dengan menawarkan promo dan layanan terbaik kepada pelanggan.
      2. Kontravensi: Sebuah partai politik secara diam-diam menyebarkan isu negatif tentang partai lawan menjelang pemilihan umum, tanpa secara terbuka menyatakan permusuhan.
      3. Konflik: Demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa menuntut penurunan harga bahan pokok yang berujung pada bentrokan fisik dengan aparat keamanan.

B. Materi Sosialisasi

  1. Analisislah peran keluarga sebagai agen sosialisasi primer dan berikan contoh konkret bagaimana keluarga membentuk kepribadian dasar individu!

    Pedoman Jawaban:

    • Peran Keluarga sebagai Agen Sosialisasi Primer:
      • Keluarga adalah agen sosialisasi pertama dan paling fundamental dalam kehidupan individu.
      • Terjadi di masa-masa awal kehidupan (masa kanak-kanak), yang sangat krusial dalam pembentukan kepribadian.
      • Interaksi di dalamnya bersifat intens, emosional, dan personal.
      • Keluarga memperkenalkan individu pada nilai-nilai dasar, norma, bahasa, kebiasaan, serta cara berperilaku yang diterima di masyarakat.
      • Membentuk dasar moral, etika, dan identitas diri.
    • Contoh Konkret Pembentukan Kepribadian Dasar:
      1. Pembentukan Bahasa dan Komunikasi: Anak belajar berbicara, memahami makna kata, dan cara berkomunikasi (misalnya, sopan santun dalam berbicara) dari anggota keluarga.
      2. Penanaman Nilai Moral dan Etika: Orang tua mengajarkan anak untuk berkata jujur, menghormati orang yang lebih tua, berbagi dengan saudara, dan tidak mengambil barang milik orang lain.
      3. Pengenalan Peran Gender: Anak laki-laki dan perempuan belajar peran yang diharapkan dari jenis kelamin mereka dalam keluarga (meskipun kini lebih fleksibel, konsep dasar peran tetap dipelajari).
      4. Disiplin dan Tanggung Jawab: Anak diajarkan untuk merapikan mainannya sendiri setelah bermain, membantu pekerjaan rumah tangga sederhana, atau menyelesaikan tugas sekolah, yang menanamkan rasa tanggung jawab.
      5. Pengembangan Emosi: Anak belajar bagaimana mengekspresikan emosi (senang, sedih, marah) secara tepat dan bagaimana berempati terhadap perasaan orang lain melalui interaksi dengan anggota keluarga.
READ  Contoh soal uts bahasa jawa kelas 1 semester 2

C. Materi Penyimpangan Sosial

  1. Jelaskan mengapa suatu perilaku dapat dianggap sebagai penyimpangan sosial menurut perspektif sosiologi, dan sebutkan dua teori penyimpangan sosial yang relevan beserta penjelasannya!

    Pedoman Jawaban:

    • Mengapa Perilaku Dianggap Menyimpang (Perspektif Sosiologi):
      • Relativitas Norma: Penyimpangan sosial bersifat relatif, artinya suatu perilaku yang dianggap menyimpang di satu masyarakat atau waktu, mungkin tidak dianggap menyimpang di masyarakat atau waktu lain. Ini tergantung pada norma, nilai, dan konteks budaya yang berlaku.
      • Pelanggaran Norma: Perilaku menyimpang adalah perilaku yang melanggar atau tidak sesuai dengan norma-norma (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang disepakati dan dianut oleh sebagian besar anggota masyarakat.
      • Reaksi Sosial: Suatu perilaku menjadi penyimpang ketika masyarakat memberikan reaksi negatif atau sanksi terhadap perilaku tersebut.
      • Dampak Negatif: Perilaku menyimpang seringkali menimbulkan keresahan, ketidaknyamanan, atau bahkan ancaman terhadap ketertiban sosial.
    • Dua Teori Penyimpangan Sosial yang Relevan:
      1. Teori Anomie (Emile Durkheim/Robert K. Merton):
        • Durkheim: Anomie adalah keadaan tanpa norma atau kekacauan norma, di mana nilai dan norma masyarakat menjadi kabur atau melemah, sehingga individu kehilangan pedoman berperilaku. Ini sering terjadi saat perubahan sosial cepat.
        • Merton: Anomie terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara tujuan budaya yang diinginkan masyarakat (misalnya, kekayaan, kesuksesan) dengan sarana institusional yang sah untuk mencapainya. Ini mendorong individu untuk menggunakan cara-cara menyimpang (inovasi, ritualisme, retreatisme, pemberontakan) untuk mencapai tujuan tersebut atau beradaptasi dengan kondisi tersebut.
      2. Teori Labeling (Edwin Lemert/Howard Becker):
        • Teori ini berfokus pada proses pelabelan (stigmatisasi) yang dilakukan masyarakat terhadap individu.
        • Penyimpangan Primer: Perilaku menyimpang awal yang dilakukan seseorang (misalnya, sekali mencoba narkoba) yang mungkin belum mendapatkan label serius dari masyarakat.
        • Penyimpangan Sekunder: Terjadi ketika individu yang telah dilabeli sebagai "penyimpang" (misalnya, "pecandu," "kriminal") mulai menginternalisasi label tersebut dan berperilaku sesuai dengan label tersebut, sehingga penyimpangan menjadi identitas diri dan berulang. Masyarakat (polisi, media, tetangga) yang melabeli berperan besar dalam mendorong penyimpangan sekunder.
      3. Teori Asosiasi Diferensial (Edwin Sutherland):
        • Teori ini menyatakan bahwa perilaku menyimpang adalah perilaku yang dipelajari. Individu mempelajari perilaku menyimpang melalui interaksi dekat dengan kelompok-kelompok yang mengadopsi nilai-nilai dan teknik-teknik menyimpang.
        • Proses pembelajaran ini meliputi teknik melakukan kejahatan dan rasionalisasi yang mendukung perilaku tersebut. Semakin sering individu berinteraksi dengan kelompok penyimpang, semakin besar kemungkinan ia akan menyimpang.
      4. Teori Kontrol Sosial (Travis Hirschi):
        • Berbeda dengan teori lain yang mencari penyebab penyimpangan, teori ini berfokus pada mengapa orang tidak menyimpang.
        • Penyimpangan terjadi ketika ikatan sosial individu dengan masyarakat melemah atau terputus. Empat elemen ikatan sosial meliputi:
          • Keterikatan (Attachment): Hubungan emosional dengan orang lain (keluarga, teman).
          • Komitmen (Commitment): Investasi dalam kehidupan konvensional (pendidikan, karier).
          • Keterlibatan (Involvement): Partisipasi dalam kegiatan konvensional.
          • Keyakinan (Belief): Penerimaan terhadap nilai dan norma masyarakat.
        • Semakin kuat ikatan sosial ini, semakin kecil kemungkinan individu menyimpang.

D. Materi Pengendalian Sosial

  1. Bandingkan efektivitas pengendalian sosial formal dan informal dalam masyarakat modern. Berikan argumen mengapa kedua bentuk pengendalian ini tetap relevan dan saling melengkapi!

    Pedoman Jawaban:

    • Pengendalian Sosial Formal:
      • Ciri-ciri: Dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi negara (polisi, pengadilan, hukum), bersifat tertulis, memiliki sanksi yang jelas dan terukur, serta kekuatan memaksa.
      • Efektivitas di Masyarakat Modern: Sangat efektif untuk kasus-kasus penyimpangan berat (kejahatan), menjaga ketertiban di skala besar (nasional), memberikan kepastian hukum, dan melindungi hak-hak warga negara. Masyarakat modern yang kompleks dan heterogen membutuhkan aturan yang jelas dan penegakan yang tegas.
      • Kelemahan: Cenderung bersifat represif (bereaksi setelah pelanggaran terjadi), kurang efektif untuk perilaku menyimpang ringan atau masalah moralitas yang tidak diatur hukum, serta bisa terasa kaku dan impersonal.
    • Pengendalian Sosial Informal:
      • Ciri-ciri: Dilakukan oleh individu atau kelompok dalam masyarakat (keluarga, teman, tokoh masyarakat, adat istiadat, agama), bersifat tidak tertulis, sanksinya berupa teguran, gosip, cemoohan, atau pengucilan sosial, serta bekerja melalui tekanan moral dan sosial.
      • Efektivitas di Masyarakat Modern: Tetap sangat efektif dalam menjaga norma-norma sehari-hari, etika, dan moralitas di tingkat komunitas atau kelompok kecil. Membentuk kepribadian dan perilaku melalui sosialisasi dan internalisasi nilai. Mampu menyelesaikan masalah tanpa perlu intervensi hukum. Membangun kohesi sosial dan rasa kebersamaan.
      • Kelemahan: Sanksinya tidak selalu jelas atau seragam, kurang efektif untuk penyimp

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *